MISTIK

hampir 2 minggu lebih aku menghabiskan liburan semester 6 ini di kampung halaman, banyak hal yang berubah dari kampung halaman ini walaupun aku tetap pulang setiap enam bulan sekali, tetap saja ada yang berubah. dari sekian banyak perubahan hanya satu yang kayaknya gak berubah, yaitu fenomena mistik yang dari dulu sampe sekarang masih saja merebak di tengah masyarakat.
fenomena mistik yang saya maksud disini adalah fenomena percaya pada dukun yang hampir di yakini dan di percayai hampir separuh masyarakat di pedesaan ranah minang ini.
fenomena ini dapat di lihat di beberapa daerah yang masih sangat kental aroma perdukunannya, mulai dari yang katanya hanya "berobat" sampai yang terang - terang mengaku ingin "men-dukun-i" atau bahasa yang lebih familiar "mengguna-gunai" orang lain, ntah itu lawan bisnis, musuh bebuyutan sampai yang paling tragis ada lagi yang katanya sesama saudarapun saling "guna-menggunai". Na'uzubillah..

tragis dan sadis cuma itu yang bisa saya ucapkan. apabila di kaji lebih dalam sudah terlalu banyak korban dari praktek - praktek mistik ini, ini menurut seorang warga yang saya ajak bercerita tentang masalah ini. saya ya kembali lagi ke awal netral saja antara percaya atau tidak. menurut narasumber ini ia sendiri percaya dengan hal - hal semacam itu, ia pun menjelaskan pada saya berbagai contoh dari kasus ini. "si "itu" yang usahanya mengalami kerugian terus menerus kan gara - gara di dukuni lawan bisnisnya", begitulah dia berujar pada saya. yang lain lagi dia kembali mencontohkan " si "X" tak jadi nikah dengan si "Y" kan gara - gara paman si "Y" tak setuju lalu mencarikan dukun untuk memisahkan dua insan ini. ntah iya ntah tidak saya cuma bisa berkata seperti itu dalam hati.
Cerita lain dari praktek - praktek mistis ini adalah cerita yang saya dapat dari orang tua- tua di kampung saya, cerita itu berkisar pada tahun 70-80an. begini ceritanya, konon dahulu di kampung saya ada seorang gadis berparas ayu, konon ceritanya lagi karena kecantikan wajahnya tersebut gadis ini menjadi sombong, beberapa pemuda mencoba melamar untuk menjadikan dia istri tapi semuanya di tolak mentah-mentah oleh si gadis. singkat cerita akhirnya si gadis meninggal dunia tanpa sebab yang jelas, kata oarng tua-tua di kampung saya ini dia tewas diracun, karena sebelum meninggal si wanita ini sempat muntah darah. katanya lagi dia tewas di racun oleh seseorang yang telah ditolak cintanya tersebut dengan bantuan seorang dukun yang masa itu katanya sangat hebat. wah mendengar cerita ini bulu kuduk saya cukup merinding dibuatnya. ya sekali lagi saya berkata dalam hati ntah iya ntah tidak. sayangnya masa itu dikampung saya orang - orang belum mengenal otopsi, jadi kematian gadis tersebut tak dapat di ketahui dengan pasti sebabnya, ya mungkin saja dia tewas diracun dengan arsenik seperti yang di alami napoleon bonaparte dan aktivis Kontras Munir, kalau memang betul demikian saya cuma bisa berucap "hebat betul orang kampung saya tahun sekian udah tahu arsenik", atau cuma dengan racun tikus. walahualam. yang jelas bagaimanapun paradigma yang telah terbentuk dari orang-orang kampung saya ini adalah kerja dukun.

wah wah saya gak tahu lagi harus bilang apa, karena fenomena ini sampai saat ini masih kental terasa, lebih - lebih lagi apabila kita telusuri hingga pelosok - pelosok. ya sekali saya tegas kan saya memilih netral saja antara percaya dan tak percaya, kalau diingat-ingat pun saya pun pernah mengalami fenomena ini, saya lihat album foto waktu saya masih balita di sana di tangan saya ada semacam gelang dari kain yang diikatkan dengan sebuang bungkusan kecil dari kain juga setelah dewasa ya saya tahu itu kata orang - orang "jimat" penangkal "palasik", hahaha saya gak tahu harus bilang apa lagi. mungkin sedikit komentar saya untuk mengakhiri tulisan ini " fenomena perdukunan yang ada dari dulu sampai saat ini adalah mengisahkan tragisnya sebuah fenomena mistik yang sebenarnya sebuah ketakutan manusia".