Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada sebuah kota yang begitu krusial posisinya seperti Jerussalem. Yahudi, Kristen dan Islam, menjadikan kota yang satu ini sebagai kota suci. Dan darah selalu mewarnai penulisan sejarahnya.
Kota Jerussalem, memiliki sejarah panjang yang selalu berkaitan dengan dengan iman. Sebelum tahun 1947, wilayah ini berada dibawah koloni kerajaan Inggris. Tapi gerakan Zionis yang kian gencar, pada tahun – tahun itu membuat pemerintah Inggris akhirnya menyerahkan mandate kepada dunia internasional, yang di wakili oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa.
Peristiwa ini dipicu oleh kelompok teroris Yahudi radikal yang berusaha mewujudkan dan merebut wilayah Palestina. Satu diantara kelompok teroris itu adalah Irgun. Kelompok ini memelopori perpindahan para pengungsi Yahudi yang selamat dari kejaran Nazi untuk masuk ke Palestina. Beratus – ratus ribu orang yahudi yang sebagian besar orang Eropa, diselundupkan masuk menduduki wilayah Palestina.
Pemerintah Inggris disana menolak keras arus balik diaspora yang berkedok pengungsi ini. Dan hal ini mebuat kelompok teroris Irgun, marah besar pada Inggris yang dianggap setali tiga uang dengan Nazi. Lalu peristiwa penting yang mengubah keadaanpun terjadi. Irgun meledakkan bangunan Hotel King David yang menjadi markas angkatan Inggris di wilayah itu. Tak kurang dari 91 orang tentara Inggris terbunuh, dan puluhan lagi luka – luka. Dan ini membuat pemerintah Inggris kalang kabut, lalu menyerahkan wilayah Palestina pada PBB, yang saat itu masih baru berdiri dan masih seumur jagung.
29 November 1947, sidang umum PBB digelar dengan mengajukan rancangan pembagian Negara Palestina dan Israel yang sangat menguntungkan pihak Yahudi. Maklum lobi yahudi telah berakar bahkan sejak PBB dibentuk. Kesepakatan lain dalam sidang tersebut adalah membentuk Corpus Separatum yang menempatkan Jerussalem dan Bethlehem di bawah control dunia internasional. Rancangan yang akhirnya dimenangkan dengan voting oleh pendukung zionis ini sebetulnya tepat seperti rancangan yang diajukan zionis sendiri pada Agustus 1946.
Meski Negara – Negara Arab menolak dan tak setuju, suara mereka seperti terbang terbawa angin. Tak berarti apa – apa karena tak memiliki kekuatan. Dan sejak itu hingga kini perkembangan Negara zionis Israel seperti yang kita saksikan begitu brutal, kejam, penuh tindakan terorisme pada penduduk kota suci itu, baik yang beragama Islam maupun yang nasrani.
Tapi, kisah kota ini sungguh lebih panjang dari ingatan sejarah. Orang – orang yahudi yakin, bahwa wilayah ini adalah Tanah yang dijanjikan. Tempat pernah berdirinya kerajaan yang dibangun raja Daud dan tempat berdirinya Haikal Sulaiman. Tapi sepanjang argumentasi penduduk Palestina, tak pernah ada satu buktipun yang ditemukan untuk menguatkan bahwa kerajaan Daud dan kuil Sulaiman pernah berdiri di atas tanah sengketa ini. Satu – satunya pernyataan tentang hal ini, hanya terdapat didalam injil, yang seperti diketahui, sudah tidak bisa lagi disebut perawan. Karenanya, banyak orang Palestina yang menganggap hal itu hanya mitos belaka.
Sebaliknya orang yhaudi pun menyerang kaum Muslim dengan argumentasi serupa. Palestina dan Jerussalem yang dijadikan tempat suci karena menjadi titik perjalanan Rasulullah ke langit dan bertemu dengan Allah, lalu menjadi kiblat pertama umat Muslimin, tak pernah sekalipun diakui mereka. Bagi kaum yahudi, kisah tersebtut tak lebih dari isapan jempol semata. Absurd dan mitos, karena tidak mungkin seorang manusia melakukan perjalanan ke langit untuk menemui Tuhannya. Peristiwa Isra’ Mi’raj ini oleh orang yahudi dianggap hanya sebagai hanya sebagai mitos belaka, karenanya Muslim tak mempunyai hak klaim atas tanah Palestina.
Sedang Nasrani punya kisahnya sendiri. Bagi mereka, Jerussalem adalah tempat suci karena dari tanah ini ajaran Jesus bermula. Dan dari tanah ini drama penyaliban terjadi, sebuah periode hitam yang justru mencerahkan keimanan mereka. Peristiwa ini berawal dari penangkapan Jesus di taman Getsemani dan berakhir di puncak bukit Golgota di tiang salib bertuliskan Inri. Dengan pekikan terakhir, “Elli, elli, lama sabakhtani.”
Kelak peristiwa ini yang dijadikan alasan utama pengusiran kaum yahudi dari Palestina. Periode pengusiran yahudi yang kesekian kalinya dalam sejarah. Mereka terlunta – lunta, berdiaspora tak tentu arah, ke Afrika, Eropa, Asia, lalu kemudian masuk ke Amerika.
Dalam sejarah Islam, Jerussalem pernah menjadi pusat penting pembangunan peradaban. Selain pernah dijadikan kiblat dalam Shalat, beberapa dinasti kekhalifahan juga menempatkan kota ini sebagai simbol penting. Bahkan kelak memberikan nama Al-Quds yang berarti Tanah Suci.
Bersambung…. capek gue nulis...mau buka puasa cuy…
No comments:
Post a Comment