Tuesday, August 17, 2010

KONTROL PLAK

Peranan plak gigi terhadap terjadinya kelainan periodontal sudah dikenal selama hampir 80 tahun. Oleh sebab itu kontrol plak adalah tindakan yang penting dilakukan karena plak yang merupakan penyebab utama dari lubang gigi dan radang gusi. Plak ini sangat sulit dilihat dengan mata karena tidak berwarna, terutama pada tahap awal pembentukanya.



Kontrol Plak
Kontrol plak adalah pengurangan plak mikroba dan pencegahan akumulasi pada gigi dan permukaan gusi yang berdekatan, memperlambat pembentukan kalkulus. Dengan melakukan kontrol plak, merupakan cara yang efektif dalam merawat dan mencegah gingivitis serta merupakan bagian yang sangat penting dalam urutan perawatan dan pencegahan penyakit dalam rongga mulut.
Cara melakukan kontrol plak adalah sebagai berikut :
1. Sikat gigi
2. Dental Floss
3. Sikat Interdental
4. Massage gingiva
5. Irigasi mulut
6. Bahan disclosing
7. Kontrol secara kimia
Pada penjelasan dibawah ini akan diuraikan satu p[ersatu dari ketujuh cara – cara di atas.

1. Sikat Gigi
Sikat gigi adalah prosedur kontrol plak paling sederhana yang paling mudah dilakukan. Sikat gigi dapat dilakukan secara manual atau secara elektrik. sejak tahun 1500 di cina dan di barat tahun 1640, sedangkan sikat gigi elektrik mulai tahun 1939.

2. Dental Floss
Menyikat gigi masih kurang memberikan hasil yang optimal dalam proses membersihkan gigi. Kontur gigi, bentuk gigi, dan tipe jenis sikat gigi menjadi faktor utama hasil kebersihan menyikat gigi.Jika sudah begini, plak pun bisa tumbuh dan berkembang di bagian gigi yang sulit dijangkau.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dapat menggunakan dental floss untuk menyingkirkan sisa makanan dan juga memelihara kebersihan mulut.
Sebagian orang menggantikan posisi fungsi tusuk gigi dengan benang gigi. Adapun fenomena peralihan tersebut dipicu aksioma baru bahwa penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan penurunan pada gusi oleh sebagian dokter gigi.
Namun di Indonesia, penggunaan benang gigi sendiri masih belum terlalu populer. Berikut beberapa tips menggunakan dental floss dengan benar:


3. Sikat Interdental
Macam-macam :
- sikat bentuk kerucut , bulu keras,dengan pemegang
- sikat satu ikat
- sikat botol mini

Untuk ruang interdental lebar maka bentuk sikatnya permukaan akar besar, tidak teratur, dan cekung.

4.Massage gingival
dengan sikat atau alat pembersih interdental menyebabkan penebalan epitel, peningkatan keratinisasi, peningkatan, aktivitas micosis pada epitel dan jaringan konektif. Alat yang dapat membantu message gingiva adalah rubber tip stimulator.


Rubber tip stimulator
5.Irigasi mulut
Prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi, khususnya untuk membantu dalam mengeluarkan debris pada daerah tak terjangkau di sekitar alat ortodontik dan protesa lekat.

6.Bahan disclosing
Bahan disclosing merupakan solution dan water yang dapat mewarnai plak pada permukaan gigi ,lidah, dan gingiva. Bahan ini sangat baik dalam membantu perawatan kebersihan mulut karena dapat memotivasi pasien untuk meningkatakan efisiensi prosedur kontrol plaknya

7.Kontrol secara kimia
Kontrol plak secara mekanis menjadi masih metode utama yang digunakan, akan tetapi makin berkembangnya pemahaman akan infeksi penyakit, maka kontrol plak secara kimia semakin diminati. Ada dua jenis bahan yang diterima baik oleh ADA untuk perawatan gingivitis :. Chlorheksidin (percle) 0,12 % dan esensial oil (listerin). Selain itu dapat juga dengan Listerin
Listerin
Listerin dipasarkan dengan merek dagang Listerin®, merupakan antiseptik yang efektif sebagai anti plak. Uji coba klinis antara 7¬60 hari menunjukkan adanya hambatan pembentukan plak dan radang gingiva bila digunakan untuk membantu kontrol plak secara mekanis

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Lamser dkk. selama 6 bulan, yang menunjukkan bahwa listerin dapat mengurangi penimbunan plak dan menurunkan derajat keradangan gingival. Gordon dkk.melakukan penelitian untuk membuktikan pengaruh listerin terhadap pembentukan plak dan gingivitis. Pada penelitian ini dilibatkan 144 mahasiswa kedokteran gigi dan staf Fakultas Kedokteran Gigi di Dickinson, umur antara
18¬54 tahun. Orang percobaan kumur-kumur dengan larutan listerin 2 kali sehari sebanyak 20 ml tiap kali kumur selama 30 detik. Selama 6 bulan penggunaan obat kumur diawasi oleh petugas kecuali hari libur dan 3 bulan terakhir.

Povidone iodine
Povidone Iodine 1 % sebagai obat kumur yang dipasarkan dengan merek dagangBetadine® (untuk selanjutnya kami sebut betadine) sebagai antiseptik mempunyai sifat antibakteri. Obat kumur ini dapat dipakai untuk mengurangi bakteremia setelah pencabutan gigi atau setelah perawatan bedah.Efek betadine terhadap bakteri rongga mulut sangat cepat dan pada konsentrasi yang tinggi dapat mematikan bakteri rongga mu1ut. Bila dibandingkan dengan chlorhexidine, betadine hanya sedikit mempunyai sifat anti p1ak.

Hexetidine
Hexetidine sebagai obat kumur dipasarkan dengan merek dagang Bactidol® termasukgolongan antiseptik dan merupakan derivat piridinMempunyai sifat antibakteri, bermanfaat untuk bakteri Gram positif dan Gram negatif, dan dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya keradangan. Hexetidine merupakan antibakteri dengan spektrum luas dengan konsentrasi rendah bermanfaat untuk mikroorganisme rongga mu1ut. Hexetidine dapat digunakan pada penderita dengan radang rongga mulut dan nasopharynx.

Hidrogen peroxide
Hidrogen peroksida (H,0 merupakan antiseptik karena dapat melepaskan oksigen sebagai zat aktif. Sebagai obat kumur biasanya dipakai konsentrasi 3%. Pemakaian hidrogen peroksida sebagai obat kumur dapat mencegah/menghambat pertumbuhan bakteri plak.


Selain cara diatas penggunaan pasta gigi yang tepat juga berpengaruh dalam penurunan jumlah plak. Saat ini telah ditemukan pasta gigi yang mengandung herbal dan pasta gigi yang mengandung stannous florida yang dapat menghambat terjadinya plak.
Pasta gigi yang mengandung herbal
Pasta gigi herbal merupakan pasta gigi yang mengandung bahan-bahan tumbuhtumbuhan
yang diharapkan dapat menekan pertumbuhan plak. Bahan tumbuhan yang biasa ditambahkan ke dalam pasta gigi antara lain lidah buaya, jeruk nipis, dan daun sirih.
Penelitian Pencegahan Pembentukan Plak Gigi 24 Jam Menggunakan Pasta Gigi Stannous Fluorida Yang Mengandung Heksametafosfat
Baru-baru ini, diperkenalkan pasta gigi berfluorida antibakterial terbaru yang mengandung stannous fluorida dan sodium heksametafosfat (Crest, PRO-HEALTH). Teknik digital plaque image analysis (DPIA) digunakan untuk mengkuantifikasi pembentukan plak in situ dalam suatu populasi menggunakan protokol intervensi satu fase, yang terdiri dari (1) rangkaian perlakuan pertama, yaitu menyikat gigi menggunakan pasta gigi sodium fluorida standar dengan teknik menyikat konvensional, (2) rangkaian perlakuan kedua adalah aplikasi perawatan higiene modifikasi menggunakan pasta gigi sodium fluorida standar dan periode 24 jam tanpa menyikat gigi, dan (3) perlakuan ketiga adalah periode tanpa menyikat gigi selama 24 jam dilanjutkan dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi antimikroba stannous/sodium fluorida yang mengandung heksametafosfat.

REFERENSI


Gambaran Efek Pasta Gigi yang Mengandung Herbal terhadap
Penurunan Indeks Plak.Inne Suherna Sasmita, Arlette Suzy Puspa Pertiwi, Muttaqin Halim. Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unpad


Penelitian Pencegahan Pembentukan Plak Gigi 24 Jam Menggunakan Pasta Gigi Stannous Fluorida Yang Mengandung Heksametafosfat dari http:/dhinierha.blogspot.com/
Perawatan periodontal fase I. Drg. Suyanto Taslim


http://iqbalsandira.blogspot.com/

http://gigisehatbadan.blogsot.com/

http://.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

Free Shoutbox Technology Pioneer