Tuesday, August 17, 2010

RIWAYAT KASUS PADA PEMERIKSAAN LENGKAP ANAK

FAUZAN AKMAL

Bagian Pedodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155




Abstrak

Pemeriksaan lengkap pada anak adalah suatu prosedur yang tidak bisa dilepaskan dari proses penegakan diagnosa. Pemeriksaan lengkap merupakan hal yang paling utama dalam perawatan gigi anak, serta sangat penting untuk dilakukan. Kesuksesan perawatan gigi anak dapat dicapai dengan pemeriksaan yang menyeluruh, diagnosis yang tepat, dan penentuan rencana perawatan yang sesuai. Pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh dan dilakukan dengan penuh ketelitian serta dengan memperhatikan semua faktor yang berhubungan dengan anak.
Pada pencatatan riwayat kasus pada pemeriksaan lengkap anak yang dicatat adalah riwayat keluarga, riwayat medis dan riwayat dental. Hal - hal ini akan sangat membantu dokter gigi dalam menegakkan diagnose pada anak.

Key words: pemeriksaan lengkap anak,riwayat kasus,riwayat keluarga, riwayat medis, riwayat dental




PENDAHULUAN
Dalam pelayanan kesehatan baik kesehatan umum maupun kesehatan gigi hanya akan sukses apabila dapat ditegakkan diagnosa yang tepat melalui pemeriksaan pada pasien. Diagnosis adalah pengenalan dari masalah yang dihadapi pasien dan perawatan adalah solusinya. Secara umum dalam profesi kesehatan tanpa diagnosa tidak akan ada perawatan. Dalam kedokteran gigi anak sebagaimana bidang lain adalah penting dalam diagnosis untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang kondisi yang normal sebelum keadaan yang normal tersebut mengalami perubahan. Dalam hal ini yang termasuk di dalamnya adalah mengenali bentuk gigi yang normal dan tidak karies, perbedaan kelainan jaringan lunak dengan yang normal, dan keadaan oklusi yang benar. Semua hal diatas adalah di dapat dari ilmu pengetahuan dasar dan ilmu pengetahuan klinis. Hanya dengan latar belakang ini seorang dokter gigi dapat memulai suatu rencana perawatan yang akurat dan komprehensif.2
Diagnosis yang lengkap dan akurat mencakup empat langkah yaitu2 :
Pemeriksaan lengkap secara tertulis (kuesioner) yag mencakup riwayat keluarga, riwayat medis dan riwayat dental.
Mewawancarai orang tua dan anak sebagai tambahan kuesioner bagian pertama.
Pemeriksaan intra-oral dan ekstra-oral.
Pemeriksaan Radiografi.
Proses pemeriksaan dan penentuan diagnosis adalah bagian dari perawatan gigi anak.Keberhasilan perawatan anak tergantung dari pemeriksaan yang lengkap dan cermat, diagnosis yang tepat, rencana perawatan yang sesuai, melakukan perawatan dengan benar, dan pemeriksaan berkala. Pemeriksaan dan penentuan diagnosis umumnya dilakukan pada saat kunjungan pertama anak ke klinik gigi. Pada kesempatan tersebut dokter gigi juga mulai menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan orang tua dan anaknya, ingat prinsip segitiga perawatan gigi anak. Kunjungan pertama anak ke dokter gigi menjadi sangat penting untuk memperoleh kooperatif pasien. Anak yang kooperatif merupakan prasyarat untuk dapat dilakukan perawatan giginya. Dibutuhkan pendekatan yang hangat terhadap anak dan sikap yang antusias terhadap orang tua.6
Pemeriksaan lengkap dilakukan dengan gerakan yang lembut, dan menggunakan instrument yang minimum agar tidak membuat anak merasa takut. Pertanyaan dan pernyataan yang dibuat dokter gigi sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak maupun orang tua dalam melakukan anamnesa.6
Filosofi yang dianut oleh pediatric dentistry adalah merawat pasien, tidak hanya merawat gigi. Filosofi ini adalah suatu komitmen untuk memahami perasaan yang dialami anak-anak, menumbuhkan percaya diri serta kerja sama anak, melakukan perawatan dengan bijaksana, simpatik, dan tidak hanya fokus terhadap menyediakan perawatan yang dibutuhkan tetapi menciptakan kesehatan dental anak dimasa datang dengan menstimulasi sikap dan perilaku positif anak terhadap perawatan gigi. 6
Penentuan diagnosis pada anak berbeda dengan penentuan diagnosis pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan anak adalah individu yang sedang tumbuh atau dinamis. Dinamis karena diagnosis dapat berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, jadi selama pengumpulan informasi awal, pemeriksaan, penentuan diagnosis, penentuan rencana perawatan, perawatan, hingga saat kontrol periodik, data atau informasi-informasi anak dapat terus berubah atau bertambah, oleh sebab itu kelengkapan data perlu selalu diperbarui apabila ada tambahan informasi. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan subjektif, objektif, dan penunjang yang dilakukan secara berurutan untuk mengumpulkan informasi mengenai keluhan, riwayat sosial, riwayat kesehatan, serta data-data klinis maupun radiografis yang berguna untuk menentukan diagnosis dan rencana perawatan.6
Dalam makalah ini yang akan diuraikan secara lengkap adalah tentang pemeriksaan lengkap anak yang mencakup riwayat medis, riwayat keluarga, dan riwayat dental.

PEMERIKSAAN ANAK
Biasanya pada pemeriksaan terjadi pendekatan pertama dari dokter gigi pada anak, tehnik untuk mempengaruhi tingkah laku anak harus diperhatikan, termasuk didalamnya komunikasi dengan orang tua si anak.6,7
Terlepas dari umur anak, sebaiknya bila anak menginginkan, diperbolehkan untuk ditemani pada saat kunjungan pertama di ruang praktek (perasaan terlindungi). Kunjungan pertama diusahakan sesingkat mungkin. Harus dapat dibangun kontak pribadi dengan anak, dimana dokter gigi sebagai pusat perhatian, bukan asistennya atau orang tua si anak. Untuk menghilangkan kesan-kesan negatif bisa disediakan brosur-brosur tentang perawatan gigi anak atau surat untuk orang tua sebelum pemeriksaan.6,7
Kebanyakan kesalahan adalah dengan langsung memeriksa rongga mulut si anak pada saat pemeriksaan. Sebaiknya pendekatan dimulai dengan melakukan pemeriksaan lain seperti memegang tangan, memeriksa denyut nadi, palpasi dari tangan, bahu, sendi rahang, pipi dan bibir, kemudian rongga mulutnya. Pemeriksaan intraoral dimulai dengan melihat tanpa bantuan kaca mulut (menahan pipi dan bibir dengan jari tangan). Alat-alat yang akan dipergunakan kemudian diperkenalkan satupersatu (“tell, show, do”), dimulai dari yang tidak menimbulkan rasa takut si anak, seperti Watterolle/Cottonroll atau kaca mulut dan mempergunakan istilah-istilah lain yang mudah dipahami anak. Pada pemeriksaan pertama baiknya anak hanya dalam posisi setengah duduk dan kepala tidak berada lebih rendah dari dokter gigi. Posisi tidur menimbulkan perasaan tidak berdayaan si anak. Hal-hal yang bisa membuat kaget anak baiknya dihindarkan, seperti menyalakan dengan tiba-tiba selang penyedot air pada dental unit yang bersuara brisik.6,7
Sebelum menegakkan diagnosis, dokter gigi harus mengumpulkan dan mengevaluasi data-data yang berkaitan dengan masalah yang ada. Tanda-tanda patologis dapat menuntun kepada diagnosis yang tepat. Pemeriksaan dapat dimulai dengan mengevaluasi seluruh aspek penampilan dan prilaku anak sebelum melihat kondisi mulutnya.6
Pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif, dimulai dari pemeriksaan subjektif, pemeriksaan objektif, dan pemeriksaan penunjang. Setelah itu diagnosis dapat ditegakkan dan rencana perawatan yang tepat dapat dibuat. Penegakkan diagnosis dan pembuatan rencana perawatan pada anak berbeda dengan pasien dewasa. Adanya perbedaan fisik, emosi, psikologis, pertimbangan perilaku, perhatian pada perawatan preventif, hubungan dengan orangtua anak dan pertimbangan bahwa anak adalah individu yang selalu berubah merupakan perbedaan yang signifikan antara pasien anak dengan pasien dewasa. Arah dan durasi pemeriksaan subjektif yang dilakukan berbeda pada tiap kasus. Pada keadaan darurat, riwayat yang digali biasanya hanya terbatas pada hal-hal penting yang berkaitan dengan lesi atau kondisi, serta ada tidaknya penyakit sistemikyang dapat berpengaruh terhadap perawatan.6
RIWAYAT MEDIS
Secara umum riwayat medis diperoleh dari lembaran kuesioner pemeriksaan lengkap yang diisi oleh orangtua dari anak. Kuesioner tersebut seharusnya dirancang untuk mempersiapkan pemeriksaan awal yang berhubungan dengan medis, kebiasaan, keluarga, dan kondisi gigi-geligi. Tujuan dari kuesioner tesebut bukan untuk mencoba sebuah perkiraan medis yang komprehensif tapi lebih difokuskan pada faktor yang pasti mempengaruhi tindakan pencegahan atau sebuah perawatan khusus dalam perawatan gigi(Le Masney 1977).3
Formulir kuesioner kesehatan seharusnya teliti, tertib, fungsional dan mudah dimengerti. Sebagai tambahan formulir seharusnya bisa di desain sebagai surat izin oleh orang tua yang sibuk dan pertimbangan oleh dokter gigi(Currier, 1982). Salah jika kita beranggapan orangtua akan memberiakan informasi yang lengkap ketika mengisi kuesioner sendiri. Penelitian terbaru dari kuesioner riwayat kesehatan menyatakan 32% mengandung informasi yan kurang tepat(Brady and Martinoff, 1980).3
Laporan ini menunjukkan bahwa tingkat ketepatan dan ketelitian obtaine dari diri-kuesioner tergantung pada beberapa faktor, sebuah "tidak" mungkin jawaban berarti bahwa :3
(1) orangtua tidak mengerti pertanyaan atau kondisi yang sedang mempertanyakan
(2) orang tua gagal melihat hubungan atau relevansi pertanyaan untuk menyediakan perawatan gigi untuk anak dan karena itu tidak menganggapnya serius
(3) keadaan emosional orangtua dipengaruhi pembacaan atau interpretasi pertanyaan.
Jika kuesioner tidak merangsang minat untuk memberi jawaban yang menjelaskan kondisi yang sebenarnya, maka ini dapat diabaikan. Jika orangtua tidak dimotivasi untuk menjawab pertanyaan secara spesifik tentang kesehatan anak mereka, sebab mereka mungkin enggan atau malu untuk menawarkan informasi ini secara sukarela. Oleh karena itu, setelah review dari kuesioner, dokter gigi harus mewawancarai orangtua untuk mengungkap seluruh keadaan anak. Kuesioner kesehatan dapat memberikan suatu mekanisme wawancara tindak lanjut dari orang tua. Informasi kesehatan yang diperoleh dari wawancara pribadi lebih valid daripada orangtua mengisi sendiri kuesioner kesehatan(Norheim dan Heloe, 1977).3
Sebuah riwayat kesehatan ditinjau secara terbuka sangat penting untuk pembentukan rencana perawatan yang harmonis dengan status kesehatan anak secara keseluruhan.
Selain itu riwayat medis penting diketahui untuk mencari kemungkinan hubungan antara sakit yang pernah dialami anak dengan kelainan gigi dan mulutnya. Mengidentifikasi riwayat medik dapat berguna untuk (1) mengetahui penyakit medik itu sendiri seperti congenital heart diseases atau masalah tulang, (2) menjadi faktor predisposisi masalah / kondisi oral seperti gangguan hematological, (3) menyebabkan masalah oral seperti sindrom dan (4)mempengaruhi perawatan dalam rencana perawatan.6
Penyakit yang diderita anak seperti demam rematik, diabetes, gangguan ginjal, gangguan jantung dan anemia dapat mempengaruhi rencana perawatan seperti dalam pemberian obat analgesia, anestesi atau dalam pencabutan gigi.
Riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan juga perlu diperhatikan, hal ini berguna untuk menentukan alternatif pemberian obat ataupun tindakan lain. Perlu diketahui bila anak pernah dirawat di rumah sakit. Hal tersebut dapat menjadi sebuah trauma psikologis bagi anak dan dapat mempengaruhi sikap anak selama perawatan.
Bila dokter gigi telah mengetahui keadaan tersebut, maka prosedur khusus dapat direncanakan untuk membantu anak dalam mengatasi rasa takut serta agar dapat menerima perawatan gigi dengan baik. Kebiasaan buruk anak seperti menghisap jari, menghisap bibir, bernafas melalui mulut, menggigit kuku dan tongue thrust juga perlu ditanyakan dan diperhatikan tanda-tanda klinisnya.6
Nama dan alamat dokter anak adalah penting jika konsultasi medis diperlukan. Demikian juga, adalah bijaksana untuk memastikan jika anak menerima pemeriksaan medis yang teratur dan jika phycians saat ini memperlakukan anak untuk setiap kondisi. Jika obat itu ditiadakan, maka perlu untuk mengetahui apa obat, berapa banyak, dan untuk berapa lama anak telah mengambil obat tersebut. Sejarah dan pengobatan penyakit ini harus dipertimbangkan untuk reaksi negatif yang mungkin timbul dan komplikasi sebelum perawatan gigi yang disampaikan.3
Sejarah kondisi terakhir adalah sama pentingnya dengan kondisi saat ini ketika kuesioner kesehatan pasien dikaji. Penyelidikan harus meliputi, tetapi tidak terbatas pada, informasi tentang kejadian salah satu masalah berikut: reaksi alergi atau tidak menguntungkan untuk setiap obat, rawat inap sebelumnya; demam rematik, problem perapian, anemia, masalah pendarahan, cacat lahir; kejang; asma , hepatitis, diabetes, penyakit ginjal, masalah neurologis, pendengaran, penglihatan, dan kesulitan bicara, dan emosional dan kesulitan belajar. Selain itu, penting untuk menyelidiki status imunisasi anak. Orang tua harus didorong untuk membawa anak imunisasi up to date jika jadwal berikut belum diperoleh: diphteria, tetanus, pertusis (DPT), dan vaksin polio trivalen pada usia 2,4,6, dan 18 bulan dan antara 4 dan tahun, dan rubeola, rubella, dan vaksin gondong pada usia 15 bulan.3

Keadaan umum anak
Sebagai dokter gigi juga harus bisa menilai anak sebagai pasien secara keseluruhan. Walau sebagai dokter gigi tidak bisa melakukan pemeriksaan lengkap seluruh tubuh seperti halnya pada dokter anak tapi paling tidak, bisa menilai:
• Besar/tinggi dan berat badan anak dibandingkan dengan umurnya.
• Keharmonisan dari umur dental, umur skeletal (contoh: foto rontgen dari tulang tangan), perkembangan motorik dan mental anak.
• Keanehan atau keganjilan yang menunjukkan tanda-tanda akan adanya suatu penyakit.
Keadaan umum anak dapat dilihat segera saat anak memasuki ruang perawatan. Pertama kali yang dapat dilihat adalah apakah tinggi badan anak tersebut sesuai dengan usianya. Tinggi badan yang normal dapat diketahui melalui tabel atau diagram pertumbuhan persentil. Anak dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu, anak yang tinggi badannya normal pada usianya, terlalu pendek, atau terlalu tinggi. Tinggi badan yang tidak normal dapat dipengaruhi oleh herediter, lingkungan, nutrisi, penyakit, anomali pertumbuhan dan sekresi endokrin. Selain tinggi badan, cara berjalan anak juga perlu diperhatikan apakah normal atau tidak. Cara berjalan yang tidak normal pada umumnya ditemukan pada anak yang dalam keadaan sakit. Cara berjalan yang tidak normal antara lain: cara berjalan yang mudah goyah, lemas, sempoyongan dan sebagainya. Tanyakan pada orang tua bila terdapat perubahan pada cara berjalan anak. Kemampuan berbicara anak juga perlu diperhatikan. Perkembangan berbicara bergantung pada kemampuan anak menghasilkan suara yang didengar. Gangguan berbicara yang perlu diperhatikan antara lain (1) aphasia, yaitu kesulitan berbicara yang dihubungkan dengan kerusakan susunan syaraf pusat, (2) lambat berbicara, (3)shuttering, yaitu cara berbicara yang diulang-ulang dan (4) gangguan bicara artikulasi. Bila ditemukan tanda-tanda tersebut, segera dirujuk agar dapat diketahui etiologi dan terapinya. Tangan juga dapat membatu untuk mengetahui keadaan umum anak. Dengan menggandeng tangan anak, dokter gigi tidak hanya dapat membangun hubungan yang hangat tetapi juga dapat menilai kesehatan umum anak. Tangan yang dingin, berkeringat atau anak terlihat sering menggigit kuku bisa menjadi indikasi kecemasan anak. Perubahan pada tangan anak seperti macula, papul, vesicle, ulserasi dan sebagainya perlu diperhatikan. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti defisiensi vitamin, gangguan hormonal serta gangguan pertumbuhan/perkembangan. Selain itu perlu diperhatikan temperatur tubuh anak. Demam atau peningkatan temperatur tubuh merupakan tanda umum adanya infeksi dan dapat menjadi petunjuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yang lebih mendetail. Keadaan sepeti dental abses atau gingivitis akut dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.1,3,7

Riwayat anak dalam kandungan
Riwayat anak sejak dalam kandungan dapat memberi petunjuk mengenai asal mula dari keadaan abnormal warna, bentuk dan struktur gigi sulung dan gigi permanen. Selain itu perlu diketahui kesehatan ibu saat hamil, obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil, apakah mengkonsumsi vitamin dosis tinggi dan kalsium saat hamil, apakah ada suplai fluoride saat hamil, kelahiran normal atau tidak, cukup bulan atau tidak, mengalami trauma atau tidak, diberi transfusi darah atau tidak. Asupan ASI perlu diketahui, karena ASI sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh anak. Data mengenai pemberian susu juga penting untuk diketahui, untuk dapat menganalisa pengaruh cara pemberian susu terhadap karies. Informasi tersebut juga dapat membantu untuk mengubah cara minum susu yang dapat merusak gigi. Data yang diperlukan mencakup cara pemberian makanan pendamping ASI apakah menggunakan gelas, botol atau sendok serta berapa lama pemberiannya.7

RIWAYAT DENTAL
Pertanyaan yang paling penting ditanyakan oleh dokter gigi melibatkan penjelasan mengapa pasien (orang tua) mencari perawatan gigi. Keprihatinan ini harus diatasi dan diselesaikan oleh dokter gigi, meskipun tidak dapat dianggap sebagai suatu prioritas, sebelum kepatuhan terhadap terapi lain dan saran bisa diharapkan dari orangtua. Kuesioner ini harus diperoleh jika anak sebelumnya telah dirawat oleh dokter gigi lain dan, jika demikian, apa hasil itu dalam bentuk perilaku yang ditampilkan. Tanggapan atas pertanyaan ini secara signifikan dapat mempengaruhi pemilihan modalitas manajemen perilaku masa depan. Selain itu, jika orang tua tidak puas dengan perawatan sebelumnya, pengetahuan tentang apa yang menyebabkan ketidakpuasan dapat mengakibatkan hubungan dokter gigi yang lebih baik-anak-orangtua. Fitur lain dari riwayat dental yang relevan akan mencakup riwayat cedera rongga mulut dan setiap kebiasaan buruk seperti mengisap bibir, jari, jempol, atau selimut; menggigit kuku, mendorong lidah; bernapas melalui mulut, clicking dan mengrinding gigi.3
Riwayat Dental pasien memberikan gambaran yang akurat sebagai keterlibatan pasien dalam sistem perawatan gigi. Arti penting dari catatan akurat dibagi menjadi empat area penting: pasien (orang tua) persetujuan untuk pengobatan; status keadaan oral pasien pada awal perawatan, pasien dan perilaku orang tua dalam program perawatan dan pengakhiran kerja sama dokter gigi dan pasien(Beyer, 1987).3
Informasi mengenai riwayat dental perlu diketahui untuk menentukan rencana perawatan dan mengevaluasi sikap anak dan orang tuanya terhadap perawatan gigi. Pertanyaan mengenai pengalaman perawatan gigi sebelumnya atau kebiasaan kesehatan gigi di rumah dapat sangat membantu dalam menentukan rencana perawatan dan dalam menentukan pendekatan yang akan dilakukan kepada anak dan orang tuanya. Riwayat dental juga dapat memberi gambaran pada dokter gigi mengenai perilaku anak pada perawatan gigi sebelumnya dan andil orangtua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. Pengalaman yang buruk akan cukup membekas terhadap anak, sehingga untuk melakukan perawatan gigi mungkin akan memerlukan pendekatan yang cukup lama.6,7

RIWAYAT KELUARGA
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, dan tempat dan jenis pekerjaan dari orang tua biasanya ditentukan terlebih dahulu. Banyak anak memiliki julukan, tapi tidak semua suka pakai mereka. Anak harus bertanya apa nama dia lebih suka. Pertanyaan sederhana ini menunjukkan minat anak dan dapat membantu membangun kepercayaan. informasi kerja yang orangtua dapat membantu dalam menentukan. Keuangan tanggung jawab dan wawasan ke dalam keterbatasan sosial-ekonomi yang mungkin menjadi faktor dalam membangun program pencegahan yang berhasil.3,7
Orang tua atau wali adalah pelindung untuk anak. Dokter gigi perlu bersikap baik kepada orang tua anak. Orang tua dapat memberikan informasi yang keliru, hanya karena informasi yang belum diuji oleh sistem kesehatan. Dua contoh seperti dilaporkan heart murmurs dan alergi. Orangtua mungkin juga bingung apabila ada reaksi alergi sejati. Dokter gigi mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah secara langsung dengan dokter umum untuk memperoleh informasi yang akurat. Dalam situasi lain, sepanjang didirikan atau masalah masa lalu mungkin telah lupa atau menolak sebagai tidak penting.4
Suatu bentuk kesehatan umum sejarah dapat digunakan untuk menentukan latar belakang kesehatan anak jika perhatian diberikan untuk elemen tertentu yang berhubungan dengan anak-anak. dokter gigi harus berpengalaman dalam kondisi yang berhubungan secara khusus untuk anak-anak.4
Sejarah singkat dan tidak memberikan kontribusi tidak biasa di kelompok usia ini di masa lalu, tetapi dengan perbaikan dalam praktek kesehatan bayi dan perawatan di rumah, imunisasi dan intervensi awal, banyak masalah rutin dan penyakit telah dikurangi. Di sisi lain, semakin banyak bayi yang bertahan hidup akan binasa sebelumnya. Meskipun beberapa berkembang secara normal, sejumlah besar secara fisik atau mental dikompromikan dan memerlukan pendekatan kesehatan alternatif dan lebih kompleks. Tinjauan dokter gigi daftar cek dengan penjelasan dapat digunakan untuk melengkapi riwayat medis secara akurat.Signifikan menemukan harus dijelaskan dalam catatan. Setiap riwayat kesehatan harus diselesaikan dengan ringkasan dari status anak, khususnya di bidang alergi obat, prosedur bedah dan masalah terkait, kelainan jantung dan status perkembangan.1
Riwayat Dental harus komprehensif. Banyak orang tua tidak berpikir untuk karakterisasi sejarah gigi anak mereka selain letusan gigi pertama. Sejarah gigi harus mencakup, minimal, masalah masa lalu dan perawatan, pengalaman fluoride, kebiasaan kebersihan saat ini, dan profil letusan-perkembangan.4
Sejarah keluarga. Tujuan dari sejarah keluarga adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang latar belakang sosial anak dan yang paling penting, adalah latar belakang keluarga.1,7
Seperti faktor jumlah anak dalam keluarga, kondisi rumah dari keluarga, pendudukan ayah dan ibu dan kehadiran anak di lembaga hari dan sekolah sangat penting dalam memilih rencana yang realistis untuk layanan gigi preventif dan restoratif.1
Harus ditekankan bahwa informasi yang diperlukan untuk sebuah keluarga yang memadai dianggap sebagai informasi rahasia oleh banyak orangtua. Dengan demikian, dokter gigi harus sangat bijaksana selama ini bagian penting untuk mendapatkan sejarah kasus.1


Identitas Anak
Dalam pengisian identitas anak, nama, jenis kelamin, usia, sekolah dan tingkat kelas perlu diperhatikan. Nama panggilan diperlukan untuk memudahkan komunikasi dengan si anak serta membuatnya lebih akrab dengan sang dokter gigi yang memeriksanya, hal ini harus diperhatikan karena akan membantu memperlancar perawatan gigi anak. Usia, sekolah dan tingkat kelas penting diketahui untuk menganalisa pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang bersekolah biasanya lebih kooperatif dibanding dengan yang tidak bersekolah. Rencana perawatan bisa disesuaikan dengan menilai tingkat sosial dan ekonomi, yang bisa dilihat atau dikirakira dari pengisian pekerjaan orang tua dalam pengisian rekam medis.6



GARIS BESAR PENCATATAN RIWAYAT5
Keterangan Alasan Catatan
Riwayat Sosial Nama (termaasuk nama singkat), alamat sekolah

Saudarta laki dan perempuan

Binatang peliharaan
Kegiatan yang disukai dirumah dan disekolah


Pekerjaan ibu








Pekerjaan ayah Dokter gigi harus memanggil dengan nama yang disukainya

Pertanyaan sederhana tentang rumah dan sekolah adalah cara umum berkomunikasi dengan anak. Selain itu jawabannya dapat menggali lebih jauh minat dan lingkungan rumah anak

Yang paling sering ibulah yang membawa anak pada kunjungan pertama ke dokter gigi. Bila ada kesulitan, harus dipertimbangkan pada rencana perawatan, khususnya bila diperlukan perawatan yang lama.

Golongankan keluarga menurut status sosial berdasarkan pada pekerjaan ayah lakukan penaksiran terhadap sikap keluarga terhadap perawatn gigi. Jawaban yang diberikan segera memberikan petunjuk terhadap karakter dan pikiran anak. Ia dapat menjawab dengan mudah, bersahabat, menunjukkan bahwa ia senang dan santai atau ia dapat menolak menjawab sama sekali, menunjukkan bahwa ia malu, cemas ataui melawan.










Sering pekerjaan ayah dapat ditentukan sewaktu menanyakan pekerjaan ibu. Akan tetapi kadang – kadang tidak dibenarkan untuk menanyakan hal ini, disini keterangan dapat diperoleh pada pertemuan selnjutnya. Mungkin setelah menanyakan anak “ ingin apa apabila telah besar”
Riwayat Gigi


Keluhan
Apakah pasien datang karena keluhan tertentu?
Jika tidak, apa alasan kedatangannya?
Missal : pemeriksaan rutin dianjurkan setelah pemeriksaan gigi di sekolah
Riwayat keluhan jika ada
Jika keluhan sakit gigi cari keterangan berikut :
Lokasi, rasa sakit
Kapan mulai?
Apakah putus- putus atau terus menerus?
Jika terputus-putus berapa lama berlangsungnya?
-apakah ditimbulkan rangsang panas, dingin atau manis sewaktu makan?
Apakah rasa sakit menyebabkan anak terbangun diwaktu malam?
Apakah rasa berkurang / hilang dengan analgesia?
Riwayat kesehatan gigi yang lalu
apakah perawatan gigi yang lalu dilakukan teratur atau tidak?
Apakah pernah diberikan perawatan gigi di tempat lain?
Jika iya, mengapa orang tua mengganti dokter gigi?
Apakah anak pernah mengalami sesuatu dengan perawatan giginya?jika ya perawatan apakah?
Misalnya penambalan, pencabutan, analgesia lokal dan anastesia umum?

Sikap anak terhadap setiap perawatan diatas (pada anak kecil,pendapat orang tua cukup relevan)

Sikap orang tua terhadap perawatan gigi Adalah penting mengetahui alasan kedatangan pasien









Gejala – gejala sakit gigi memberikan indikasi macam kelaian pulpa, misalnya rasa sakit yang terputuis dengan jangka waktu pendek yang disebabkan panas, dingin, atau manis, hyperemia pulpa, rasa sakit spontan, berat, membuat tidak bisa tidur, pulpitis akut, abses.









Keterangan perawatan gigi yang lalu mennnjukkansikap orangtua. Jika anak dibawa ke dokter gigi yang lama, alasan ini perlu ditelusuri dengan teliti dengan member tahu anak bahwa dokter gigi menarik dan simpatik dan pasti ia akan mencari jalan untuk mengatasi masalah.









Setiap sikap yang tidak menyenangkan selama perawatan harus diperhatikan dalam rencana perawatan mendatang. Telusuri setiap bentuk perawatan, dengan mengabaikan sikap anak terhadap perawatan tersebut menunjukkan kurangnya perhatian pada perasaan anak yang tentunya tidak sesuai dengan prinsip – prinsip penanganan pasien yang baik.













Sayangnya gejala yang digambarkan anak atau orang tua samar dan kurang mempunyai nilai diagnostic












Sewaktu menanyai anak tentang pengalaman analgesia lokal yang lalu,sebaiknya tanyakan “apakah gigimu tidak mengganggu tidurmu?” janagan “apakah gigimu disuntik?” yang akan membuat anak takut. Hal serupa juga berlaku untuk anastesia umum.”apakah kamu tertidur?” lebih baik daripada “apakah kamu diberi gas?”



Sikap anak terhadap perawatan yang lampau dapat diketahui dari reaksinya terhadap pertanyaan sederhana seperti “apakah kamu merasa enak?”


Dapat diantisipasi bahwa beberapa orangtua tidak akan menerima hasilnya, misalnya perawatan konservasi gigi geligi susu atau perawatan pencegahan.


Riwayat medis Penyakit jantung kongenital
Demam reumatik, chorea, kelainan darah.
Penyakit asma
Hepatitis, ikterus
Peny. Gastrointestinal
Peny. Ginjal atau saluran kencing
Peny. Tulang
Peny. Diabetes
Peny. Kulit
Kelainan kongenital
Alergi
Pengobatan yang sedang dilakukan/ pernah dilakukan
Operasi
Kelainan subnormal mental
Epilepsi
Riwayat penyakit serius dalam keluarga




Kesimpulan
Pemeriksaan lengkap merupakan hal yang paling utama dalam perawatan gigi anak, serta sangat penting untuk dilakukan. Kesuksesan perawatan gigi anak dapat dicapai dengan pemeriksaan yang menyeluruh, diagnosis yang tepat, dan penentuan rencana perawatan yang sesuai. Pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh dan dilakukan dengan penuh ketelitian serta dengan memperhatikan semua faktor yang berhubungan dengan anak.
Pemeriksaan lengkap yang dilakukan pada anak meliputi pemeriksaan subjektif untuk mengetahui keluhan utama dan riwayat keluhan utama pasien, riwayat medik serta riwayat gigi dan mulut; pemeriksaan objektif berupa pemeriksaan ekstra oral dan intra oral; serta pemeriksaan penunjang yang biasanya berupa pemeriksaan radiografis ataupun pemeriksaan darah Proses diagnosis pada anak bersifat dinamis. Dokter gigi melakukan pemeriksaan, menegakkan diagnosis, dan membuat rencana perawatan untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah ada serta mencegah masalah-masalah yang mungkin akan terjadi di masa depan. Diagnosis dan rencana perawatan pada anak
Tidak dapat ditentukan untuk satu saat saja, namun diagnosis dan rencana perawatan harus dilihat untuk periode waktu berkelanjutan. Dalam penentuan diagnosis, dokter gigi harus mempunyai pengertian bahwa anak merupakan individu yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga kebutuhan perawatan dapat berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada anak.Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan rencana perawatan pada anak antara lain keluhan utama harus dapat diatasi, semua perawatan dental yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi sistemik anak, penyakit yang sudah ada dapat diatasi dan dilakukan pencegahan timbulnya penyakit baru, efek dari perawatan terdahulu terhadap anak harus menjadi pertimbangan, dan mempertimbangkan keadaan sosial dan ekonomi pasien.

REFERENSI
5. Andlaw,R.J and W.P. Rock .1992. A Manual of Paedodontics. Widya Medika. 1992 : 7-8
7. Lawrence D. Beem, D.C., FICPA Professor. PEDIATRIC CASE HISTORY. Cleveland Chiropractic College Kansas City. PowerpointPresentation. : 1-15

No comments:

Post a Comment

Free Shoutbox Technology Pioneer